3 Żarhum ya‘kulū wa yatamatta‘ū wa yulhihimul-amalu fa saufa ya‘lamūn(a).
Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan, bersenang-senang, dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong). Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).
8 Mā nunazzilul-malā‘ikata illā bil-ḥaqqi wa mā kānū iżam munẓarīn(a).
Kami tidak menurunkan malaikat, kecuali dengan kebenaran. (Jika orang-orang kafir itu mengingkarinya,) mereka tidak diberi penangguhan (dari azab Allah).
22 Wa arsalnar-riyāḥa lawāqiha fa anzalnā minas-samā‘i mā‘an fa asqainākumūh(u), wa mā antum lahū bikhāzinīn(a).
Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan. Maka, Kami menurunkan hujan dari langit lalu memberimu minum dengan (air) itu, sedangkan kamu bukanlah orang-orang yang menyimpannya.
28 Wa iż qāla rabbuka lil-malā‘ikati innī khāliqum basyaram min ṣalṣālim min ḥama‘im masnūn(in).
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dibentuk.
33 Qāla lam akul li‘asjuda libasyarin khalaqtahū min ṣalṣālim min ḥama‘im masnūn(in).
Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan bersujud kepada manusia yang Engkau ciptakan dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَاِنَّكَ رَجِيْمٌۙ
34 Qāla fakhruj minhā fa innaka rajīm(un).
(Allah) berfirman, “Keluarlah darinya (surga) karena sesungguhnya kamu terkutuk.
Ia (Iblis) berkata, “Tuhanku, karena Engkau telah menyesatkanku, sungguh aku akan menjadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi dan sungguh aku akan menyesatkan mereka semua,
اِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ
40 Illā ‘ibādaka minhumul-mukhlaṣīn(a).
kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih (karena keikhlasannya) di antara mereka.”
قَالَ هٰذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيْمٌ
41 Qāla hāżā ṣirāṭun ‘alayya mustaqīm(un).
Dia (Allah) berfirman, “Ini adalah jalan lurus yang Aku jamin (ditunjukkan kepada hamba-hamba-Ku itu).
(Mereka) berkata, “Janganlah merasa takut (karena) sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) anak laki-laki yang alim (Ishaq).”
54 Qāla abasysyartumūnī ‘alā am massaniyal-kibaru fa bima tubasysyirūn(a).
Dia (Ibrahim) berkata, “Benarkah kamu memberi kabar gembira kepadaku, padahal usiaku telah lanjut. Maka, dengan (cara) apa kamu memberi kabar gembira?”
65 Fa asri bi‘ahlika biqiṭ‘im minal-laili wattabi‘ adbārahum wa lā yaltafit minkum aḥaduw wamḍū ḥaiṡu tu‘marūn(a).
Maka, pergilah pada akhir malam beserta keluargamu dan ikutilah mereka dari belakang. Jangan seorang pun di antara kamu menoleh ke belakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu.”
74 Fa ja‘alnā ‘āliyahā sāfilahā wa amṭarnā ‘alaihim ḥijāratam min sijjīl(in).
Maka, Kami menjungkirbalikkan (negeri itu) dan Kami menghujani mereka dengan tanah yang membatu.
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْمُتَوَسِّمِيْنَۙ
75 Inna fī żālika la‘āyātil lil-mutawassimīn(a).
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan (dengan saksama) tanda-tanda (itu).
وَاِنَّهَا لَبِسَبِيْلٍ مُّقِيْمٍ
76 Wa innahā labisabīlim muqīm(in).
Sesungguhnya (negeri) itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّلْمُؤْمِنِيْنَۗ
77 Inna fī żālika la‘āyatal lil-mu‘minīn(a).
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang mukmin.
وَاِنْ كَانَ اَصْحٰبُ الْاَيْكَةِ لَظٰلِمِيْنَۙ
78 Wa in kāna aṣḥābul-aikati laẓālimīn(a).
Sesungguhnya penduduk Aikah itu benar-benar orang-orang yang zalim.
85 Wa mā khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā illā bil-ḥaqq(i), wa innas-sā‘ata la‘ātiyatun faṣfaḥiṣ-ṣafḥal-jamīl(a).
Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Sesungguhnya kiamat pasti akan datang. Maka, maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.
اِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ
86 Inna rabbaka huwal-khallāqul-‘alīm(u).
Sesungguhnya Tuhanmulah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
Jangan sekali-kali engkau (Nabi Muhammad) menujukan pandanganmu (tergiur) pada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang kafir). Jangan engkau bersedih hati atas (kesesatan) mereka dan berendahhatilah engkau terhadap orang-orang mukmin.
وَقُلْ اِنِّيْٓ اَنَا النَّذِيْرُ الْمُبِيْنُۚ
89 Wa qul innī anan-nażīrul-mubīn(u).
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang jelas.”
كَمَآ اَنْزَلْنَا عَلَى الْمُقْتَسِمِيْنَۙ
90 Kamā anzalnā ‘alal-muqtasimīn(a).
Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), Kami (juga) telah menurunkan (azab) kepada orang yang memilah-milah (Kitab Allah),
الَّذِيْنَ جَعَلُوا الْقُرْاٰنَ عِضِيْنَ
91 Allażīna ja‘alul-qur‘āna ‘iḍīn(a).
(yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al-Qur’an itu terbagi-bagi.
فَوَرَبِّكَ لَنَسْـَٔلَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ
92 Fa wa rabbika lanas‘alannahum ajma‘īn(a).
Maka, demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua,