6 Faqad każżabū fa saya‘tīhim ambā‘u mā kānū bihī yastahzi‘ūn(a).
Sungguh, mereka telah mendustakan (Al-Qur’an). Maka, kelak akan datang kepada mereka (kebenaran) berita-berita mengenai apa (azab) yang selalu mereka perolok-olokkan.
Dia (Allah) berfirman, “Tidak (mereka tidak akan dapat membunuhmu). Maka, pergilah berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat). Sesungguhnya Kami menyertaimu mendengarkan (apa yang mereka katakan).
18 Qāla alam nurabbika fīnā walīdaw wa labiṡta fīnā min ‘umurika sinīn(a).
Dia (Fir‘aun) berkata, “Bukankah kami telah mengasuhmu dalam lingkungan (keluarga) kami, waktu engkau masih bayi dan engkau tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.
19 Wa fa‘alta fa‘latakal-latī fa‘alta wa anta minal-kāfirīn(a).
Engkau (Musa) telah melakukan (kesalahan berupa) perbuatan yang telah engkau lakukan (membunuh seseorang dari kaumku) dan engkau termasuk orang yang ingkar (terhadap kebaikan dan ketuhananku).”
21 Fa farartu minkum lammā khiftukum fa wahaba lī rabbī ḥukmaw wa ja‘alanī minal-mursalīn(a).
Kemudian, aku lari darimu karena takut kepadamu. Lalu, Tuhanku menganugerahkan kepadaku hukum (ilmu dan kearifan) dan menjadikanku salah seorang rasul.
Dia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, jika engkau menyembah Tuhan selainku, niscaya aku benar-benar akan menjadikanmu termasuk orang-orang yang dipenjarakan.”
قَالَ اَوَلَوْ جِئْتُكَ بِشَيْءٍ مُّبِيْنٍ
30 Qāla awalau ji‘tuka bisyai‘im mubīn(in).
Dia (Musa) berkata, “Apakah (engkau akan melakukan itu) sekalipun aku mendatangkan kepadamu sesuatu (bukti) yang jelas?”
قَالَ فَأْتِ بِهٖٓ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ
31 Qāla fa‘ti bihī in kunta minaṣ-ṣādiqīn(a).
Dia (Fir‘aun) berkata, “Datangkanlah (bukti yang jelas) itu jika engkau termasuk orang-orang yang benar!”
Maka, ketika para penyihir datang, mereka berkata kepada Fir‘aun, “Apakah kami benar-benar akan memperoleh imbalan besar jika kami yang menjadi pemenang?”
44 Fa alqau ḥibālahum wa ‘iṣiyyahum wa qālū bi‘izzati fir‘auna innā lanaḥnul-gālibūn(a).
Lalu, mereka melemparkan tali-tali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata, “Demi kekuasaan Fir‘aun, sesungguhnya kamilah yang benar-benar sebagai pemenang.”
49 Qāla āmantum lahū qabla an āżana lakum, innahū lakabīrukumul-lażī ‘allamakumus-siḥr(a), fa lasaufa ta‘lamūn(a), la‘uqaṭṭi‘anna aidiyakum wa arjulakum min khilāfiw wa la‘uṣallibannakum ajma‘īn(a).
Dia (Fir‘aun) berkata, “Apakah kamu sekalian beriman kepadanya (Musa) sebelum aku mengizinkanmu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Maka, kamu tentu akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti kupotong tangan dan kakimu secara bersilang dan benar-benar akan kusalib kamu semua.”
63 Fa auḥainā ilā mūsā aniḍrib bi‘aṣākal-baḥr(a), fanfalaqa fa kāna kullu firqin kaṭ-ṭaudil ‘aẓīm(i).
Lalu, Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut dengan tongkatmu itu.” Maka, terbelahlah (laut itu) dan setiap belahan seperti gunung yang sangat besar.
139 Fa każżabūhu fa ahlaknāhum, inna fī żālika la‘āyah(tan), wa mā kāna akṡaruhum mu‘minīn(a).
Maka, mereka mendustakannya (Hud). Lalu, Kami membinasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ
140 Wa inna rabbaka lahuwal-‘azīzur-raḥīm(u).
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang benar-benar Mahaperkasa lagi Maha Penyayang.
227 Illal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa żakarullāha kaṡīraw wantaṣarū mim ba‘di mā ẓulimū, wa saya‘lamul-lażīna ẓalamū ayya munqalabiy yanqalibūn(a).
Kecuali (para penyair) yang beriman, beramal saleh, banyak mengingat Allah, dan bangkit membela (kebenaran) setelah terzalimi. Orang-orang yang zalim kelak akan mengetahui ke mana mereka akan kembali.